Jumat, 26 Oktober 2012

Pengertian Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Beberapa Ahli
a. Horton dan Hunt
 mengartikan mobilitas sosial sebagai gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Perpindahan kelas sosial ini dapat diartikan sebagai peningkatan maupun penurunan.
b. Kimball Young 
mendefinisikan mobilitas sosial cenderung kepada tujuannya. Menurutnya, tujuan mobilitas sosial adalah memperoleh keterangan tentang kepantasan struktur sosial suatu masyarakat tertentu. Misalnya, mendapatkan status pegawai negeri sipil.
c. Soerjono soekanto
mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang megnatur organisasi suatu kelompok sosial. 

Dari kedua pengertian mobilitas di atas dapat di simpulkan bahwa mobilitas adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.


Sumber :
Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira
Budiyono Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Pengendalian Konflik

Pengendalian Konflik
            Konflik tidak akan terjadi apabila masyarakat dapat dikendalikan dengan baik, sehingga kerugian akibat dari konflik dapat ditekan sedemikian rupa. Ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu:
a. Konsiliasi
            Merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang utama. Pengendalian ini terwujud melalui lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan. Pada umumnya, bentuk konsiliasi terjadi pada masyarakat politik. Lembaga parlementer yang di dalamnya terdapat berbagai kelompok kepentingan akan

Dampak Adanya Konflik

Dampak Konflik Sosial
 Konflik sosial memiliki dampak yang bersifat positif dan negatif. Adapun
dampak positif dari konflik social adalah sebagai berikut:
  1. Konflik dapat memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas.
  2. Adanya konflik menimbulkan penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Bentuk-bentuk Konflik

Konflik merupakan gejala sosial yang seringkali muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat, terdapat beberapa bentuk konflik dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Nah, sekarang kita akan belajar mengenai bentuk-bentuk konflik yang diilhami dari pandangan para ahli sosiologi.
Soerjono Soekanto menyebutkan ada lima bentuk khusus konflik yang terjadi dalam masyarakat. Kelima bentuk itu adalah konflik pribadi, konflik politik, konflik sosial, konflik antarkelas sosial, dan konflik yang bersifat internasional.
1. Konflik pribadi, yaitu konflik yang terjadi di antara orang perorangan karena masalah-masalah pribadi atau perbedaan pandangan antarpribadi dalam menyikapi suatu hal. Misalnya individu yang terlibat utang, atau masalah pembagian warisan dalam keluarga.

Faktor-Faktor Penyebab Konflik

Faktor Penyebab Konflik di Masyarakat
  1. Perbedaan pendirian dan keyakinan orang per orang yang menyebabkan konflik antarindividu. Dalam hal ini masing-masing pihak berusaha membinasakan lawan baik fisik maupun pikiran-pikiran dan ide yang tidak disetujuinya.
  2. Perbedaan kebudayaan akan menimbulkan konflik antarindividu bahkan antarkelompok. Perbedaan
    kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok

Pengertian Konflik

Pengertian Konflik Menurut Bebarepa Ahli:
a. Berstein (1965)
Menurut Berstein, konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.
b. Robert M.Z. Lawang
Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan, di mana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
c. Ariyono Suyono
Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses

Bentuk-bentuk Struktur Sosial

A. Dilihat dari Sifatnya
  1. Struktur sosial kaku merupakan struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpidahan status atau kedudukanya.
  2. Struktur Sosial Luwes, pada struktur sosial luwes setiap anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan. Biasanya terdapat pada masyarakat yang mmeiliki stratifikasi sosial terbuka.

Fungsi Struktur Sosial

Beberapa fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut
  1. sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin sosial. fungsi struktur sosial di sini berkaitan dengan aturan-aturan yang berasal dari suatu kelompok sosial, diharapkan setiap anggota kelompok tersebut bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan-harapan kelompoknya
  2. sebagai pengawas sosial. dalam suatu struktur sosial terdapat berbagai perilaku sosial yang umumnya tetap dan teratur. Fungsi struktur sosial di sini adalah sebagai pembatas agar setiap anggota

Unsur-Unsur Sosial dalam Struktur Sosial

Unsur-unsur sosial yang pokok dalam struktur sosial yang pokok menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut.
  1. Kelompok sosial.
  2. Kebudayaan.
  3. Lembaga sosial.
  4. Stratifikasi sosial.
  5. Kekuasaan dan wewenan

Kamis, 25 Oktober 2012

Tiga Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri-ciri Struktur Sosial

A. Masyarakat Sederhana
Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada Masyarakat Sederhana:
  1. Ikatan keluara dan masyarakatnya sangat kuat
  2. Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun
  3. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap hal-hal gaib.
  4. Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.
  5. Hukum yang berlaku tidak tertulis.
  6. Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.
  7. kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong royong.

Pengertian dan Ciri-ciri Struktur Sosial

1. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial termasuk bagian penting dalam kajian sosiologi dan antropologi karena mempelajari banyak hal yang menyangkut hubungan manusia dalam masyarakat. Struktur sosial meliputi unsur-unsur seperti pranata, kedudukan sosial, dan peranan sosial. Struktur sosial mencakup berbagai hubungan sosial antara individu-individu secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.