tag:blogger.com,1999:blog-28507116220772476012024-03-22T16:10:04.666+07:00SosiologikaAngga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-30499570874342702122012-12-17T08:25:00.003+07:002012-12-17T08:44:23.610+07:00Pengertian Kelompok Sosial<div style="color: black; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEF2gZObffndxbMy5BjybQ10HTSUIudzq10AEHgYX_mKWylA4TeZUlfxaS2tUTpuo0xnJFMlmJaiPGhgExBN3BkS8BtFvXYjKEsrzf3m4QDcriQm7hIbTnZGCO52kBI6J5eyCuUSKbIrbC/s1600/klmpk+sosial.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEF2gZObffndxbMy5BjybQ10HTSUIudzq10AEHgYX_mKWylA4TeZUlfxaS2tUTpuo0xnJFMlmJaiPGhgExBN3BkS8BtFvXYjKEsrzf3m4QDcriQm7hIbTnZGCO52kBI6J5eyCuUSKbIrbC/s320/klmpk+sosial.jpg" width="320" /></a>Menurut pandangan sosiologi, kelompok diartikan sebagai suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Beberapa sosiolog memberi definisi tentang pengertian kelompok sosial.<br />
<br />
<b>a. Joseph S.Roucek dan Roland L.Warren</b><br />
Kedua ahli sosiologi tersebut mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.<br />
<b>b. Mayor Polak</b><br />
<a name='more'></a><br />
Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama lain memiliki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.<br />
<b>c. Wila Huky</b><br />
Kelompok sosial menurut Huky adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.<br />
<b>d. Robert Bierstedt</b> </div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama terhadap keanggotaannya dan saling berinteraksi.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br />
Kelompok sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat sangat beragam. Mereka memiliki ciri dan warna tersendiri yang membedakannya dengan kelompok lain. Kelompok sosial tidak dapat dipahami dengan melihat perbedaan kualitas dan ciri anggotanya saja. Kelompok sosial dapat dipahami melalui struktur yang ada di dalamnya sebagai suatu sistem yang utuh. Orang-orang yang berada dan menjadi anggota suatu kelompok harus tunduk dan taat terhadap berbagai norma atau kaidah sosial yang berlaku. Dengan demikian, masing- masing anggota mencerminkan kepentingan kelompoknya. Suatu kelompok dikatakan berstruktur apabila di dalam- nya ada syarat-syarat khusus, yaitu : </div>
<ol style="color: black; text-align: justify;">
<li>memiliki peranan-peranan sosial yang menjadi aspek dinamis dari struktur,</li>
<li>adanya sistem dari situs-situs para anggotanya, seperti adanya susunan pengurus, </li>
<li>berlakunya nilai dan norma-norma untuk mempertahankan kehidup- an kelompoknya. Ada kelompok yang berstruktur, namun ada pula kelompok yang tidak berstruktur. Kelompok yang tidak memiliki struktur disebut sebagai kolektivitas, misalnya pemuda yang berkumpul di tepi jalan. Sedangkan kelompok yang berstruktur banyak sekali contohnya, seperti persatuan wartawan, persatuan guru, persatuan haji, dan persatuan artis </li>
</ol>
<div style="color: black;">
<b>Sumber </b>:<br />
Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira<br />
Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. </div>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-54433590679117427962012-10-26T15:25:00.002+07:002012-10-30T17:54:10.747+07:00Pengertian Mobilitas Sosial<span style="color: #444444;">Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Beberapa Ahli</span><br />
<span style="color: #444444;"><b>a. Horton dan Hunt</b></span><br />
<span style="color: #444444;"> mengartikan mobilitas sosial sebagai gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Perpindahan kelas sosial ini dapat diartikan sebagai peningkatan maupun penurunan.</span><br />
<span style="color: #444444;"><b>b. Kimball Young </b></span><br />
<span style="color: #444444;">mendefinisikan mobilitas sosial cenderung kepada tujuannya. Menurutnya, tujuan mobilitas sosial adalah memperoleh keterangan tentang kepantasan struktur sosial suatu masyarakat tertentu. Misalnya, mendapatkan status pegawai negeri sipil.</span><br />
<span style="color: #444444;"><b>c. Soerjono soekanto</b></span><br />
<span style="color: #444444;">mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang megnatur organisasi suatu kelompok sosial.<b> </b></span> <br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;">Dari kedua pengertian mobilitas di atas dapat di simpulkan bahwa mobilitas adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span><br />
<span style="color: #444444;">Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. </span>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-40321738456313401742012-10-26T15:07:00.002+07:002012-10-30T17:54:38.427+07:00Pengendalian Konflik<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengendalian Konflik</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
Konflik tidak akan terjadi apabila masyarakat dapat dikendalikan dengan
baik, sehingga kerugian akibat dari konflik dapat ditekan sedemikian
rupa. Ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Konsiliasi</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSYNG9ubD_u6TLXCBL7H7wGQTTFJ--hGtA07QQ1qaqm3EaWxsVsiQ" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSYNG9ubD_u6TLXCBL7H7wGQTTFJ--hGtA07QQ1qaqm3EaWxsVsiQ" /></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
Merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang utama. Pengendalian
ini terwujud melalui lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya pola
diskusi dan pengambilan keputusan. Pada umumnya, bentuk konsiliasi
terjadi pada masyarakat politik. Lembaga parlementer yang di dalamnya
terdapat berbagai kelompok kepentingan akan </span></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">menimbulkan
pertentangan-pertentangan. Untuk menyelesaikan permasalahan ini,
biasanya lembaga ini melakukan pertemuan untuk jalan damai.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Untuk dapat berfungi dengan baik dalam melakukan konsiliasi, maka ada empat hal yang harus dipenuhi yaitu:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) Lembaga tersebut merupakan lembaga yang bersifat otonom.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) Kebudayaan lembaga tersebut harus bersifat monopolitis.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) Peran lembaga tersebut harus mengikat kepentingan semua kelompok.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4) Peran lembaga tersebut harus bersifat demokratis.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Mediasi</span></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #444444;"><a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmnQzh_3NvrRli_Cdn9Paqv9Z-A4W2wn_ec39gXZTv7K7IM3YW" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmnQzh_3NvrRli_Cdn9Paqv9Z-A4W2wn_ec39gXZTv7K7IM3YW" /></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
Merupakan pengendalian konflik yang dilakukan dengan cara membuat
konsensus di antara dua pihak yang bertikai untuk mencari pihak ketiga
yang berkedudukan netral sebagai mediator dalam penyelesaian konflik.
Pengendalian ini sangat berjalan efektif dan mampu menjadi pengendalian
konflik yang selalu digunakan oleh masyarakat. Misalnya pada konflik
berbau sara di Poso, dimana pemerintah menjadi mediator menyelesaikan konflik tersebut tanpa memihak satu sama lainnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Arbitrasi</span></b></span></div>
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
Merupakan pengendalian konflik yang dilakukan dengan cara kedua belah
pihak yang bertentangan bersepakat untuk menerima atau terpaksa hadirnya
pihak ketiga yang memberikan keputusan untuk menyelesaikan konflik.
Ketiga jenis pengendalian konflik ini memiliki daya kemampuan untuk
mengurangi atau menghindari kemungkinan terjadinya ledakan sosial dalam
masyarakat. </span></span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.</span>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-2912631938753226152012-10-26T14:55:00.003+07:002012-10-30T17:54:47.767+07:00Dampak Adanya Konflik<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Dampak Konflik Sosial </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Konflik sosial memiliki dampak yang bersifat positif dan negatif. Adapun </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dampak positif dari konflik social adalah sebagai berikut: </span></span></div>
<ol>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konflik dapat memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas. </span></span></li>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adanya konflik menimbulkan penyesuaian kembali
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. <a name='more'></a></span></span></li>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konflik dapat meningkatkan solidaritas diantara angota kelompok. </span></span></li>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok. </span></span></li>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konflik dapat memunculkan kompromi baru. </span></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh konflik sosial adalah </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sebagai berikut: </span></span></div>
<ol>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konflik dapat menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok. </span></span></li>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konflik menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan jatuhnya korban jiwa. </span></span></li>
<li><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konflik menyebabkan adanya perubahan kepribadian. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Konflik menyebabkan dominasi kelompok pemenang</span></span></li>
</ol>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span><br />
<span style="color: #444444;">Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<ol>
</ol>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-59283118488684749122012-10-26T13:57:00.001+07:002012-10-30T17:54:56.451+07:00Bentuk-bentuk Konflik<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">Konflik merupakan gejala sosial yang seringkali muncul dalam
kehidupan bermasyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat, terdapat beberapa
bentuk konflik dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Nah, sekarang kita
akan belajar mengenai bentuk-bentuk konflik yang diilhami dari pandangan para
ahli sosiologi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">Soerjono Soekanto </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">menyebutkan ada lima bentuk khusus konflik yang terjadi dalam
masyarakat. Kelima bentuk itu adalah konflik pribadi, konflik politik, konflik
sosial, konflik antarkelas sosial, dan konflik yang bersifat internasional.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2850711622077247601" name="more"></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIwEgiVrI6nJCVCS3wF-PjrSB91FJ8It7aKN90CtNE7CISuINX7UtnUoruj0mzq4qhbUHjo68rPk8iF9Re0OokH-WrH8RR1_eIdRcUmpxkrVzRQIXCfPNbpG5m09_wgFyK9FXiYO54OoU/s1600/Konflik3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIwEgiVrI6nJCVCS3wF-PjrSB91FJ8It7aKN90CtNE7CISuINX7UtnUoruj0mzq4qhbUHjo68rPk8iF9Re0OokH-WrH8RR1_eIdRcUmpxkrVzRQIXCfPNbpG5m09_wgFyK9FXiYO54OoU/s200/Konflik3.jpg" width="200" /></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">1. Konflik pribadi, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">yaitu konflik yang terjadi di antara orang perorangan karena
masalah-masalah pribadi atau perbedaan pandangan antarpribadi dalam menyikapi
suatu hal. Misalnya individu yang terlibat utang, atau masalah pembagian
warisan dalam keluarga.</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">2. Konflik politik, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">yaitu konflik yang terjadi akibat kepentingan atau tujuan
politis yang berbeda antara seseorang atau kelompok. Seperti perbedaan
pandangan antarpartai politik karena perbedaan ideologi, asas perjuangan, dan
cita-cita politik masing-masing. Misalnya bentrokan antarpartai politik pada
saat kampanye.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">3. Konflik rasial, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">yaitu konflik yang terjadi di antara kelompok ras yang berbeda
karena adanya kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Misalnya
konflik antara orang-orang kulit hitam dengan kulit putih akibat diskriminasi
ras (rasialisme) di Amerika Serikat dan Afrika Selatan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">4. Konflik antarkelas sosial, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">yaitu konflik yang muncul karena adanya perbedaan-perbedaan kepentingan
di antara kelaskelas yang ada di masyarakat. Misalnya konflik antara buruh dengan
pimpinan dalam sebuah perusahaan yang menuntut kenaikan upah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><a href="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTzN3uRd5gZ8wMwUgb_4e-ynIIZjmHMGilN5AtlCr91dXTqjF5PyUdsdbU" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="120" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTzN3uRd5gZ8wMwUgb_4e-ynIIZjmHMGilN5AtlCr91dXTqjF5PyUdsdbU" width="200" /></a><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">5. Konflik yang bersifat internasional,
</span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">yaitu konflik yang melibatkan beberapa kelompok
negara (blok) karena perbedaan kepentingan masing-masing. Misalnya konflik antara
negara Irak dan Amerika Serikat yang melibatkan beberapa negara besar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">Sementara itu, </span><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">Ralf Dahrendorf </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">mengatakan bahwa konflik dapat dibedakan atas empat macam, yaitu
sebagai berikut.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">1. Konflik antara atau yang terjadi dalam peranan sosial, atau biasa
disebut dengan konflik peran. Konflik peran adalah suatu keadaan di mana
individu menghadapi harapanharapan yang berlawanan dari bermacam-macam peranan yang
dimilikinya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">2. Konflik antara kelompok-kelompok sosial.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">3. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak
terorganisir.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">4. Konflik antara satuan nasional, seperti antarpartai politik, antarnegara,
atau organisasi internasional.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">Sedangkan </span><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">Lewis A. Coser </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">membedakan konflik atas bentuk dan tempat terjadinya konflik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">1. Konflik
Berdasarkan Bentuk</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">Berdasarkan bentuknya, kita mengenal konflik realistis dan konflik
nonrealistis.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">a. Konflik realistis </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">adalah konflik yang berasal dari kekecewaan individu atau
kelompok atas tuntutan-tuntutan maupun perkiraan-perkiraan keuntungan yang
terjadi dalam hubungan-hubungan sosial. Misalnya beberapa orang karyawan
melakukan aksi mogok kerja karena tidak sepakat dengan kebijakan yang telah
dibuat oleh perusahaan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">b. Konflik nonrealistis </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan
yang bertentangan, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling
tidak dari salah satu pihak. Misalnya penggunaan jasa ilmu gaib atau dukun
dalam usaha untuk membalas dendam atas perlakuan yang membuat seseorang turun
pangkat pada suatu perusahaan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">2. Konflik
Berdasarkan Tempat Terjadinya</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">Berdasarkan tempat terjadinya, kita mengenal konflik </span><i><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Italic', sans-serif;">in-group </span></i><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">dan konflik </span><i><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Italic', sans-serif;">out-group</span></i><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">a. Konflik </span></b><b><i><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,BoldItalic', sans-serif;">in-group </span></i></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">adalah konflik yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat
sendiri. Misalnya pertentangan karena permasalahan di dalam masyarakat itu
sendiri sampai menimbulkan pertentangan dan permusuhan antaranggota dalam
masyarakat itu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">b. Konflik </span></b><b><i><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,BoldItalic', sans-serif;">out-group </span></i></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">adalah konflik yang terjadi antara suatu kelompok atau
masyarakat dengan suatu kelompok atau masyarakat lain. Misalnya konflik yang
terjadi antara masyarakat desa A dengan masyarakat desa B.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">Masih ada lagi ahli sosiologi yang memberikan klasifikasi mengenai
bentuk-bentuk konflik yang terjadi dalam masyarakat, yaitu </span><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">Ursula Lehr</span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">. </span><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">Ursula Lehr </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">membagi konflik dari sudut pandang psikologi sosial. Menurutnya,
apabila dilihat dari sudut pandang psikologi sosial, maka konflik itu dapat
dibedakan atas konflik dengan orang tua sendiri, konflik dengan anak-anak sendiri,
konflik dengan sanak saudara, konflik dengan orang lain, konflik dengan suami
atau istri, konflik di sekolah, konflik dalam pekerjaan, konflik dalam agama,
dan konflik pribadi. Perhatikan bagan berikut ini.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">1. Konflik dengan orang tua sendiri, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">terjadi akibat situasi hidup bersama antara anak dan orang tua,
di mana antara perbuatan anak dengan keinginan orang tua terkadang tidak sejalan.
Contohnya anak yang tidak mengikuti kehendak ibunya untuk masuk jurusan Ilmu
Alam pada kelas XI ini, dan dia lebih memilih masuk jurusan Ilmu Sosial, karena
bakat dan minatnya menunjukkan ke Ilmu Sosial.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">2. Konflik dengan anak-anak sendiri, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">terjadi sebagai reaksi atas perilaku anak yang tidak sejalan
dengan keinginan orangtuanya. Pada umumnya orang tua akan memberikan tanggapan
secara berlebihan atas perlawanan yang dilakukan si anak. Misalnya dengan
menghukum dan mengurangi hakhak si anak. Apabila anak memberikan reaksi negative
terhadap tanggapan tersebut, maka terjadilah konflik antara orang tua dengan anak.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">3. Konflik dengan sanak keluarga, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">dapat terjadi dalam seluruh perkembangan seseorang. Dalam
konflik bentuk ini, seseorang akan mengalami konflik dalam rentang masa sesuai
dengan usia dan tingkatan kehidupannya. Misalnya, di waktu kanak-kanak atau masa
remaja, biasanya konflik terjadi dengan keluarga terdekat, seperti dengan orang
tua atau saudara kandung. Begitu menginjak masa perkawinan dan keluarga,
konflik akan meluas dan melibatkan keluarga dari istri atau suami.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">4. Konflik dengan orang lain, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">muncul dalam hubungan social dengan lingkungan sekitarnya,
seperti tetangga, teman kerja, teman sekolah atau yang lainnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">5. Konflik dengan suami atau istri, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">umumnya timbul sebagai akibat adanya kesulitan yang dihadapi
dalam perkawinan atau rumah tangga. Misalnya masalah keuangan, pembagian tugas
mengatur rumah tangga, dan lain sebagainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">6. Konflik di sekolah, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">umumnya terjadi akibat tidak dapat mengikuti pelajaran, tidak
lulus sekolah, konflik yang terjadi karena hubungan yang tidak harmonis antara
guru dengan murid, dan lain sebagainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">7. Konflik dalam pekerjaan, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">timbul karena pekerjaan itu sendiri, seperti membosankan atau
terlalu berat. Atau bisa juga karena terjadi konflik dengan teman sekerja,
pimpinan, dan lain sebagainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">8. Konflik dalam agama, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">umumnya berhubungan dengan perilaku-perilaku, hakikat, dan
tujuan hidup menurut kaidah-kaidah agama. Misalnya perilaku-perilaku yang tidak
sesuai dengan ajaran-ajaran agama seperti memfitnah, berdusta, mencuri, dan
lain-lain.</span></span></div>
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: 'PalatinoLinotype,Bold', sans-serif;">9. Konflik pribadi, </span></b><span style="font-family: PalatinoLinotype, sans-serif;">dapat muncul karena minat yang berlawanan, tidak ada keuletan,
atau tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span><br />
<span style="color: #444444;">Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-67946647056867546972012-10-26T13:51:00.000+07:002012-10-27T20:08:15.458+07:00Faktor-Faktor Penyebab KonflikFaktor Penyebab Konflik di Masyarakat<br />
<ol style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjujssnK3c8a2bzwHtFwbA9UAWH4-N_QL1K7UmGe61yIPLG5JET7yp1rCDDg9PFtZuf2QIOZtpp2tQw71jvayOJ9vcKMxF9r_NGfQ73ijlVVdNdecpksfsozEaZFpjUPWs-rKwiPIXQBbo/s1600/konflik2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjujssnK3c8a2bzwHtFwbA9UAWH4-N_QL1K7UmGe61yIPLG5JET7yp1rCDDg9PFtZuf2QIOZtpp2tQw71jvayOJ9vcKMxF9r_NGfQ73ijlVVdNdecpksfsozEaZFpjUPWs-rKwiPIXQBbo/s1600/konflik2.jpg" /></a>
<li>Perbedaan pendirian dan keyakinan orang per orang yang menyebabkan konflik antarindividu. Dalam hal ini masing-masing pihak berusaha membinasakan lawan baik fisik maupun pikiran-pikiran dan ide yang tidak disetujuinya.</li>
<li>Perbedaan kebudayaan akan menimbulkan konflik antarindividu bahkan antarkelompok. Perbedaan<br />kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok <a name='more'></a>kebudayaan yang bersangkutan.</li>
<li>Perbedaan kepentingan. Hal itu terjadi karena masing-masing pihak berusaha mengejar tujuan untuk<br />memenuhi kebutuhan masingmasing yang berbeda. Konflik karena perbedaan kepentingan ini dalam rangka memperebutkan kesempatan dan sarana.</li>
<li>Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi dan perbedaan pendirian.</li>
<li>Ketidakadilan dalam masyarakat.</li>
<li>Terkikisnya nilai-nilai kebersamaan dan keharmonisan.</li>
</ol>
<b>Sumber </b>:<br />
Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira<br />
Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.<br />
<ol style="text-align: justify;">
</ol>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-351946046935444812012-10-26T13:39:00.000+07:002012-10-27T20:07:40.899+07:00Pengertian Konflik<div style="text-align: justify;">
Pengertian Konflik Menurut Bebarepa Ahli:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Berstein (1965)</b><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfQvFTDstjJmo65F2nqOPCBg1TkyNnzdj5kaQRWUhEIi_taPFy47zJsU8Oa1RMznUUpKt3tf2eusp1476zGod0xEcHpGuwySLXiMFHRbpOy4DgFygM2rBWLSggdN_W6hmHIqWGjg0xfNo/s1600/konflik1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfQvFTDstjJmo65F2nqOPCBg1TkyNnzdj5kaQRWUhEIi_taPFy47zJsU8Oa1RMznUUpKt3tf2eusp1476zGod0xEcHpGuwySLXiMFHRbpOy4DgFygM2rBWLSggdN_W6hmHIqWGjg0xfNo/s320/konflik1.jpg" width="320" /></a>Menurut Berstein, konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Robert M.Z. Lawang</b><br />
Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan, di mana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Ariyono Suyono</b><br />
Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses <br />
<a name='more'></a>atau keadaan di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. James W. Vander Zanden</b><br />
Menurut Zanden dalam bukunya Sociology, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Soerjono Soekanto </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang per orangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan melibatkan orangorang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancama kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya, konflik dilangsungkan tidak hanya sekadar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai tahap pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.<br />
<br />
<b>Sumber </b>:<br />
Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira<br />
Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.</div>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-47228884328798910472012-10-26T12:53:00.000+07:002012-10-30T17:56:18.289+07:00Bentuk-bentuk Struktur Sosial<span style="color: #444444;"><b>A. Dilihat dari Sifatnya</b></span><br />
<ol>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur sosial kaku</b>, <b> </b>merupakan struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpidahan status atau kedudukanya.</span></li>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur Sosial Luwes</b>, pada struktur sosial luwes setiap anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan. Biasanya terdapat pada masyarakat yang mmeiliki stratifikasi sosial terbuka.</span><a name='more'></a></li>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur Sosial Formal</b>, yaitu struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Contoh, Lembaga pemerintah tingkat kebupaten yang terdiri dari seorang bupati, wakil bupati, sekwilda, dll</span></li>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur Sosial Informal,</b> yaitu struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.</span></li>
</ol>
<span style="color: #444444;"><b>B. Dilihat dari Identitas Keanggotaan Masyarakatnya</b></span><br />
<ol>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur Sosial Homogen,</b> yaitu struktur sosial yang memiliki latar belakang kesamaan indentitas dari setiap masyarakatnya, seperti ras suku bangsa, ataupun agama.<b> Contoh </b>Suku Badui dalam.<b><br /></b></span></li>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur Sosial yang Heterogen </b>, Struktur Sosial ini ditandai oleh keragaman identitas dari anggota masyarakatnya. <b>Contoh </b>masyarakat Indonesia yang memiliki aneka ragam suku, ras, budaya, agama.</span></li>
</ol>
<span style="color: #444444;"><b>C. Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;">Yaitu pengelompokkan manusia secara horizontal dan vertikal. Pengelompokan ini berdasarkan ciri fisik, meliputi jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut, dan sebagainya. dan juga dari non fisik seperti, budaya, meliputi kecerdasan, ketrampilan, motivasi, minat dan bakat.<b> </b></span></div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;"><b> a. Faktor-faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosia</b></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #444444;"><a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTCdEvZNC72WAearsYh8xpdEu7dkHPHZwmKPhzpS31DPEhmoyXg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTCdEvZNC72WAearsYh8xpdEu7dkHPHZwmKPhzpS31DPEhmoyXg" /></a></span></div>
<ol>
<li><span style="color: #444444;">Keadaan Geografis</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Etnis</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Kemampuan atau Potensi Diri</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Latar Belakang Sosial </span></li>
</ol>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;"><b> b. Bentuk-bentuk Ketidaksamaan Sosial</b></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<ol>
<li><span style="color: #444444;"><b>Secara Horizontal</b>, yaitu Struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, dan adat istiadat yang dikenal dengn istilah diferensiasi sosial</span></li>
<li><span style="color: #444444;"><b>Secara Vertikal,</b> Yaitu struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan-kesatuan sosil berdsarkan perbedaan-perbedaan pelaspisan sosial, baik lapisan atas maupun lapisan bawah yang dikenal dengan stratifikasi sosial.</span></li>
</ol>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;"> <b>c. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial</b></span> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;"><b>1. Diferensiasi Sosial</b>, yaitu perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (heirarki). Bentuk-bentuk diferensiasi yaitu perbedaan ras, suku bangsa(etnis), agama dan <i>gender</i>. </span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;">2. <b>Stratifikasi Sosial</b>, yaitu pelapisan sosial dalam masyarakat yang lebih dikenal dengan istilah stratifikasi sosial. </span></blockquote>
</blockquote>
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span><br />
<span style="color: #444444;">Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.</span>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-45302548007259850572012-10-26T12:27:00.001+07:002012-10-30T17:56:53.112+07:00Fungsi Struktur Sosial<span style="color: #444444;">Beberapa fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut</span><br />
<ol>
<li><span style="color: #444444;">sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin sosial. fungsi struktur sosial di sini berkaitan dengan aturan-aturan yang berasal dari suatu kelompok sosial, diharapkan setiap anggota kelompok tersebut bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan-harapan kelompoknya</span></li>
<li><span style="color: #444444;">sebagai pengawas sosial. dalam suatu struktur sosial terdapat berbagai perilaku sosial yang umumnya tetap dan teratur. Fungsi struktur sosial di sini adalah sebagai pembatas agar setiap anggota </span><a name='more'></a><span style="color: #444444;">masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang di anut masyarakat tersebut.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">struktur sosial merupakan karakteristik yang khas yang dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat yang lain.</span></li>
</ol>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<ol>
</ol>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-65202944870505530042012-10-26T12:21:00.001+07:002012-10-30T17:57:29.608+07:00Unsur-Unsur Sosial dalam Struktur Sosial<span style="color: #444444;">Unsur-unsur sosial yang pokok dalam struktur sosial yang pokok menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut.</span><br />
<ol>
<li><span style="color: #444444;">Kelompok sosial.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Kebudayaan.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Lembaga sosial.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Stratifikasi sosial.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Kekuasaan dan wewenan</span><a name='more'></a></li>
</ol>
<span style="color: #444444;">Oleh sebab itu,struktur sosial sesungguhnya merupakan alat bagi masyarakat untuk menyelenggarakan tata kehidupan sehingga struktur sosial tersebut memiliki fungsi.</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-21509279703379244782012-10-25T22:52:00.001+07:002012-10-30T17:57:35.661+07:00Tiga Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri-ciri Struktur Sosial<span style="color: #444444;"><b>A. Masyarakat Sederhana</b></span><br />
<span style="color: #444444;">Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada Masyarakat Sederhana:</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #444444;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0YA72Ply83PnSBC0qLcNY0jmS7sUa9ARBk8ZqKFa6BR5CxN0BG5VVfB5uMCTruDmnUbwp5zZjPBgLURoOuTxioxVM_j2_nkUNhl0fl16WwwGEnsiXgCRIbySyPQLNOMsUodnT8dDquDc/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0YA72Ply83PnSBC0qLcNY0jmS7sUa9ARBk8ZqKFa6BR5CxN0BG5VVfB5uMCTruDmnUbwp5zZjPBgLURoOuTxioxVM_j2_nkUNhl0fl16WwwGEnsiXgCRIbySyPQLNOMsUodnT8dDquDc/s200/index.jpg" width="200" /></a></span></div>
<ol>
<li><span style="color: #444444;">Ikatan keluara dan masyarakatnya sangat kuat</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap hal-hal gaib.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Hukum yang berlaku tidak tertulis.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong royong.</span><a name='more'></a></li>
</ol>
<span style="color: #444444;"><b>B. Masyarakat Madya</b></span><br />
<span style="color: #444444;"> Curu-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakt madya</span><br />
<ol>
<span style="color: #444444;"><a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS_adg4oaTKJJIU7qSZHb-nWNodYrC6Stb0xwccwA9b2oKS1PYrcg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS_adg4oaTKJJIU7qSZHb-nWNodYrC6Stb0xwccwA9b2oKS1PYrcg" /></a></span>
<li><span style="color: #444444;">Ikaran keluarga masih kuat, tetapi hubungan dngan masyarakat setempat sudah mengendor</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Adat-istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari luar.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Masyarakat mulai berfikir rasional</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis</span></li>
<li><span style="color: #444444;">memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">gotong royong hamya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat dekat, sedangkan kegiatan ekonomi di lakukana tas dasar uang </span></li>
</ol>
<span style="color: #444444;"><b>C. Masyarakat Modern </b></span><br />
<span style="color: #444444;">Ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern</span><br />
<ol>
<span style="color: #444444;"><a href="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQi_WWPTDEWRtUV-IE590s_oci4oZVAg7RYkejHuA_3eWJDduqiel5jrQ" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQi_WWPTDEWRtUV-IE590s_oci4oZVAg7RYkejHuA_3eWJDduqiel5jrQ" /></a></span>
<li><span style="color: #444444;">Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi</span></li>
<li><span style="color: #444444;">hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi</span></li>
<li><span style="color: #444444;">kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian</span></li>
<li><span style="color: #444444;">tingkat pendidikan formal tinggi</span></li>
<li><span style="color: #444444;">hukum yang berlaku adalah hukum tertulis</span></li>
<li><span style="color: #444444;">ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomipasar yang di dasar atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain.</span></li>
</ol>
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span><br />
<span style="color: #444444;">Budiyono
Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.</span><br />
<ol>
</ol>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-65052783039946340272012-10-25T22:30:00.000+07:002012-10-30T17:57:40.951+07:00Pengertian dan Ciri-ciri Struktur Sosial<span style="color: #444444;"><b>1. Pengertian Struktur Sosial</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;">Struktur
sosial termasuk bagian penting dalam kajian sosiologi dan antropologi
karena mempelajari banyak hal yang menyangkut hubungan manusia dalam
masyarakat. Struktur sosial meliputi unsur-unsur seperti pranata,
kedudukan sosial, dan peranan sosial. Struktur sosial mencakup berbagai
hubungan sosial antara individu-individu secara teratur pada waktu
tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #444444;">Jadi,
struktur sosial tidak hanya mengandung unsur kebudayaan belaka,
melainkan sekaligus mencakup seluruh prinsip hubungan sosial yang
bersifat tetap dan stabil. Perangkat struktur sosial yang paling utama
adalah status sosial.</span><br />
<span style="color: #444444;">Pengertian Struktur Sosial menurut beberapa tokoh</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>1.</b> <b>Soerjono Soekanto</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;">Struktur
sosial menurut Soerjono Soekanto berarti organisasi yang berkaitan
dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial. Struktur
sosial mengacu pada hubungan yang lebih mendasar. Selain itu, hubungan
tersebut memberikan bentuk dasar pada pola kehidupan masyarakat yang
memberikan batas-batas pada tindakan-tindakan yang sifatnya kelompok
atau dalam organisasi.</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b>2. Raymond Flirth</b></span><br />
<span style="color: #444444;">Struktur
sosial menurut Flirth, merupakan suatu pergaulan hidup manusia yang
meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan
lembagalembaga di mana orang-orang tersebut ambil bagian.</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>3. E.R Lanch </b></span><br />
<span style="color: #444444;">Menetapkan konsep tersebut pada cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;">Dari definisi-definisi tersebut di atas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.</span></div>
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>2. Ciri-ciri Struktur Sosial</b></span><br />
<span style="color: #444444;">Struktur sosial yang ada dalam masyarakat memiliki beberapa ciri umum. Adapun ciri-ciri struktur sosial adalah sebagai berikut.</span><br />
<ol>
<li><span style="color: #444444;">Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antarindividu pada saat tertentu.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoritis. Jadi, setiap pelaksanaan penelitian diarahkan pada pemikiran tentang derajat dari susunan sosialnya.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis sehingga dapat dilihat kerangka tatanan yang berbentuk struktur.</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris. </span></li>
</ol>
<span style="color: #444444;">Selain ciri-ciri struktur sosial juga memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa fungsi struktur sosial.</span><br />
<ol>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial (social control).</b>Artinya struktur sosial merupakan penekan terhadap adanya pelanggaran nilai dan norma masyarakat sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan.</span></li>
<li><span style="color: #444444;"><b>Struktur sosial berfungsi sebagai dasar dalam menanamkan disiplin sosial (discipline control).</b> Setiap anggota kelompok akan memiliki pengetahuan dan kesadaran terutama dalam hal sikap, adat kebiasaan, dan kepercayaan. Dengan demikian, anggota kelompok dapat mengetahui bagaimana cara bersikap dan bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat. Akibatnya, perbedaan paham dapat dikurangi. Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa unsur sosial yang pokok, seperti :</span></li>
</ol>
<blockquote class="tr_bq">
<ol>
<li><span style="color: #444444;">Kelompok sosial,</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Kebudayaan,</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Lembaga sosial,</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Stratifikasi sosial,</span></li>
<li><span style="color: #444444;">Kekuasaan dan wewenang.</span></li>
</ol>
</blockquote>
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;">Ciri-ciri yang lain yaitu:</span><br />
<span style="color: #444444;"><b>a. Bersifat Abstrak</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;">Yaitu, tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sisuak disini merupakan heirarki kedudukan dari tingkatan tertinggi sampai tingkatan yang terendah berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.</span></blockquote>
<span style="color: #444444;"><b>b. Terdapat Dimensi Vertikal dan Horizontal </b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;">Struktur sosial pada dimensi vertikal adalah herarki status-status sosial dengan segala perananya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah</span><br />
<span style="color: #444444;">Sedangkan pada struktur sosial dimensi horizonta, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok sosial yang memiliki karakterisitik yang sama. misal, suku bangsa, ras, agana, serta gender.</span></blockquote>
<span style="color: #444444;"><b>c. Sebagai Landasam Sebuah Proses Sosial Suatu Masyarakat</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;">Artinya, proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosiak termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.<b> </b></span> </blockquote>
<span style="color: #444444;"><b>d. Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Pola Hubungan Masyarakat</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;">Artinya, struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.<b> </b></span> </blockquote>
<span style="color: #444444;"><b>e. Struktur Sosial Selalu Berkembang dan Dapat berubah</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444;">Struktur sosial merupakan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam struktur sosisal terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan.<b> </b></span></blockquote>
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<span style="color: #444444;"><b>Sumber </b>:</span><br />
<span style="color: #444444;">Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira</span><br />
<span style="color: #444444;">Budiyono Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.</span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span></div>
</div>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-30918826100993381192011-12-22T11:55:00.000+07:002012-10-26T12:17:25.117+07:00HERBERT SPENCER<div style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
Biografi Herbert Spencer</div>
<div style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.antorcha.net/biblioteca_virtual/derecho/spencer/presentacion.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.antorcha.net/biblioteca_virtual/derecho/spencer/presentacion.jpg" width="166" /></a><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Herbert
Spencer lahir di Derby, Inggris, pada tanggal 27 April 1820. Ia tidak
memperoleh pendidikan seni dan humaniora, melainkan di sekolah teknik dan
utilitarian. Pada tahun 1837 ia mulai bekerja sebagai insinyur teknik sipil
untuk perusahaan kereta api, dan pekerjaan ini dijalaninya sampai tahun 1846.
Selama masa itu, Spencer terus mempelajari bidang studinya sendiri dan mulai
menerbitkan karya-karya tentang ilmu pengetahuan dan politik.</span></b></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada
tahun 1848 Spencer ditunjuk sebagai editor majalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">The Economist,</i> dan gagasan-gagasan intelektualnya mulai mengental.
Pada tahun 1850, ia menyelesaikan karya utamanya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Social Statics.</i> Selama menulis karya ini, Spencer mulai mengalami
insomnia, dan setelah beberapa tahun berselang masalah mental dan fisiknya
memuncak. Ia menderita serangkaian kerusakan saraf sepanjang hidupnya.</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada
tahun 1853 Spencer menerima warisan yang memungkinkannya berhenti dari
pekerjaannya dan menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang ilmuwan
bermartabat. Ia tidak pernah memperoleh ijazah universitas ataupun menduduki
posisi akademis. Ketika hidup semakin terisolasi, serta sakit mental dan
fisiknya makin parah, produktivitas intelektualnya meningkat. Akhirnya, Spencer
tidak hanya mulai meraih ketenaran di Inggris, namun juga meraih reputasi pada
tingkat internasional. Sebagaimana dikatakan Richard Hofstadter: “Selama tiga
dekade setelah Perang Saudara, orang tidak mungkin aktif di arena intelektual
tanpa menguasai karya Spencer” (1959: 33). Di antara pendukungnya adalah
industrialis penting Andrew Carnegie, yang menulis surat berikut kepada Spencer
ketika ia menderita sakit yang merenggut nyawanya pada tahun 1903:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untuk Guru Tercinta . . . engkau datang
padaku setiap hari di dalam pikiranku, dan pertanyaan abadi “mengapa” terus
mengganggu –Mengapa ia terbaring? Mengapa ia harus pergi? . . . Dunia bergerak
perlahan di atas bawah sadar pikiran agungnya. . . . Namun suatu hari nanti, ia
akan bangkit dengan ajaran dan menyatakan bahwa tempat Spencer ada di antara
pikiran terbesar itu.</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">(Carnegie,
dikutip dalam Peel, 1971: 2)</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Namun
nasib Spencer tidaklah demikian.</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Salah
satu ciri paling menarik Spencer, ciri yang hakikatnya menjadi sebab keruntuhan
intelektualnya adalah keengganannya untuk membaca karya orang lain. Dalam hal
ini, ia mirip dengan raksasa sosiologi lain, Auguste Comte, yang mempraktikan
“kemurnian intelektual”. Terkait dengan kebutuhan untuk membaca karya orang
lain, Spencer berkata: “Sepanjang hayat, aku adalah seorang pemikir, bukan
pembaca, sehingga dapat berbicara dengan Hobbes bahwa ‘jika saja aku membaca
sebanyak orang lain, maka aku tidak akan tahu sebanyak ini’” (Wiltshire, 1978:
67). Seorang kawan menanyakan pendapat Spencer tentang suatu buku, dan
“jawabannya adalah bahwa ketika membaca buku ia melihat bahwa asumsi
fundamentalnya salah besar, dan dengan demikian tidak ingin membacanya”
(Wiltshire, 1978: 67). Seorang pengarang menulis tentang “cara tidak
komprehensif Spencer dalam menyerap pengetahuan melalui kekuatan kulitnya . . .
tampaknya ia tidak pernah membaca buku” (Wiltshire, 1978: 67).</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jika
tidak membaca karya orang lain, lalu darimana gagasan dan pandangan Spencer
berasal? Menurut Spencer, keduanya muncul secara tidak sengaja dan secara
intuitif dari pikirannya. Ia mengatakan bahwa gagasan-gagasannya muncul
“sedikit demi sedikit, secara tak terduga, tanpa niat secara sadar atau upaya
yang dapat dipahami” (Wiltshire, 1978: 66). Intuisi semacam itu diyakini
Spencer jauh lebih efektif daripada studi dan pemikiran secara saksama: “Solusi
yang dicapai dengan cara tersebut lebih benar daripada yang dicapai dengan
upaya terukur (yang) menyebabkan pergeseran pemikiran” (Wiltshire, 1978: 66).</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; line-height: 200%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Spencer
menderita karena keengganannya membaca secara serius karya-karya orang lain.
Sebaliknya, jika ia membaca karya lain, seringkali hanya dilakukan untuk
mencari penegasan atas gagasannya sendiri yang tercipta secara independen. Ia
mengabaikan gagasan-gagasan yang tidak sejalan dengan gagasannya. Jadi, rekan
sejawatnya, Charles Darwin, bercerita tentang Spencer: “Jika saja ia mendidik
dirinya untuk meneliti lebih banyak, bahkan dengan . . . merugikan daya
pikirnya sendiri, ia akan menjadi orang yang luar biasa” (Wiltshire, 1978: 70).
Pengabaian Spencer terhadap aturan keilmuan membawanya ke serangkaian gagasan
yang sarat kebencian dan pernyataan yang tidak berdasar tentang evolusi dunia.
Oleh karena itu, sosiolog abad ke-20 mulai mencampakkan karya Spencer dan
menggantikannya dengan ilmuwan yang lebih saksama dan penelitian empiris.</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Spencer meninggal pada tanggal 8 Desember
1903.</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN;"></span></div>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-4876917962949688552011-12-20T18:26:00.001+07:002012-10-26T12:17:57.553+07:00Auguste Comte<b>Biografi Auguste Comte</b><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB6eUVDUKichTBGKosBh-V1vlgsLs7u8QmeVTQbbJ8fxaizfjXbexiGTF9604quh19v7wd-qUt3l5uE18W01MaPvCvmPPeAsvFu4Ha6Zw2X83GE9dHtmhm8IiVtdrldISsfXt1ulZ0hSM/s1600/auguste+comte.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB6eUVDUKichTBGKosBh-V1vlgsLs7u8QmeVTQbbJ8fxaizfjXbexiGTF9604quh19v7wd-qUt3l5uE18W01MaPvCvmPPeAsvFu4Ha6Zw2X83GE9dHtmhm8IiVtdrldISsfXt1ulZ0hSM/s320/auguste+comte.jpg" width="265" /></a><span style="line-height: 200%;">Auguste Comte lahir di Montpeller, Prancis, pada
tanggal 19 Januari 1798 (Pickering,1993: 7). Orang tuanya berasal dari kelas
menengah dan akhirnya sang ayah meraih posisi sebagai petugas resmi pengumpul
pajak local. Meskipun seorang mahasiswa yang cerdas, Comte tidak pernah
mendapatkan ijazah sarjana. Ia dan seluruh mahasiswa seangkatannya dikeluarkan
dari Ecole Polytechnique karena gagasan politik dan pembangkangan mereka.
Pemberhentian ini berdampak buruk pada karir akademis Comte. Pada tahun 1817 ia
menjadi sekretaris (dan “anak angkat” [Manuel, 1962:251]) Claude Henri
Saint-Simon, seorang filsuf yang empat puluh tahun lebih tua dari Comte. Mereka
bekerja sama selama beberapa tahun dan Comte mengakui besarnya utang pada Saint-Simon.
Namun pada tahun1824 mereka bertengkar karena Comte yakin bahwa Saint-Simon
ingin menghapuskan nama Comte dari daftar ucapan terima kasihnya. Kemudian
Comte menulis bahwa hubungannya dengan Saint-Simon “mengerikan” sebagai “penipu
hina” (Durkheim, 1928/1962:144). Pada tahun 1852, Comte berkata tentang
Saint-Simon, “aku tidak berutang apapun pada orang ini” (Pickering,1993:240).</span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="color: red;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Heilbron (1995) mengambarkan Comte bertubuh pendek
(mungkin 5 kaki 2 inci), dengan mata juling, dan sangat gelisah dengan situasi
sosial disekitarnya, khususnya ketika menyangkut perempuan. Ia juga terasing
dengan masyarakat secara keseluruhan. Kegelisahan pribadi yang dialami Comte
berlawanan dengan rasa aman yang begitu besar terhadap kapasitas
intelektualnya, dan tampak bahwa rasa percaya begitu kuat:</span></div>
<span style="color: red;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ingatan Comte yang luar biasa begitu tersohor.
Didukung dengan ingatan fotografis ia dapat mengucapkan kembali setiap kata
yang telah ia baca meski hanya sekali. Kekuatan konsentrasinya begitu hebat
sehingga ia dapat menggambarkan seluruh buku tanpa menuliskan catatan
sedikitpun. Seluruh kuliah disampaikan tanpa catatan. Ketika ia duduk menulis
buku-bukunya, ia menulis semua yang ada dalam ingatannya. (Schweber, 1991:
134).</span></div>
<span style="color: red;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pergaulan Comte dengan gadis – gadis juga
mendatangkan relevansi untuk memahami evolusi dalam pemikiran Comte, khususnya
perubahan dalam tekanan tahap – tahap akhir kehidupannya dar positivisme ke
cinta. Comte menikahi wanita bernama Caroline Massin (1825) yang merupakan
mantan wanita tuna susila, yaitu seseorang yang telah lama menanggung beban
emosional dan ekonomi dengan Comte. Pada tahun 1826, Comte mengelola satu skema
yang akan digunakannya untuk menyampaikan serangkaian 72 kuliah umum tentang
filsafat-filsafatnya. Kuliah ini menarik audiens luar biasa banyaknya, namun
diberhentikan pada kuliah ketiga saat Comte menderita gangguan jiwa. Ia terus
mengalami masalah mental, dan pada tahun 1827 ia pernah mencoba bunuh diri
(meski gagal) dengan melemparkan dirinnya ke sungai Seine. Sesudah Comte keluar
dari rumah sakit, istrinya merawat Comte dengan tulus tanpa penghargaan dari
Comte bahkan kadang Comte bersikap kasar padanya. Setelah pisah untuk sesaat
lamanya, istrinya pergi dan meninggalkan Comte sengsara dan gila.</span></div>
<span style="color: red;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Meskipun ia tidak dapat memperoleh posisi regular
di Ecole Polytechnique, Comte mendapatkan posisi minor sebagai asisten pengajar
pada tahun 1832. Pada tahun 1837, Comte mendapatkan posisi tambahan sebagai
penguji ujian masuk, dan untuk pertama kalinya, ini memberikan pendapat yang
memadai (ia sering kali tergantung secara ekonomis pada keluarganya sampai saat
itu). Selama kurun waktu tersebut, Comte mengerjakan enam jilid karya yang
melambungkan namanya. Cours de Philosophie Positive, yang secara keseluruhan
terbit pada tahun 1842 (jilid pertama terbit pada tahun 1830). Dalam karya ini
Comte memaparkan pandangannya bahwa sosiologis adalah ilmu tertinggi. Ia juga
menyerang Ecole Polytechnique dan hasilnya adalah pada tahun 1844 pekerjaanya
sebagai asisten tidak diperpanjang.tahun 1851 ia menyelesaikan empat jilid buku
Systeme de Politique Positive, yang lebih bertujuan praktis, dan menawarkan
rencana reorganisasi masyarakat.</span></div>
<span style="color: red;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Setelah menyelesaikan enam jilid Course de
Philosophie Positive, Comte bertemu dengan Clothilde de Vaux, seorang ibu yang
mengubah kehidupan Comte. Dia berumur beberapa tahun lebih muda Comte, dan ia
sedang ditinggalkan oleh suaminya ketika mereka bertemu. Awalnya Clothilde
tidak menanggapi surat cinta yang Comte kirimkan padanya. Namun pada suatu
surat, Clothilde menerima Comte menjadi pasangannya, karena Clothilde terdesak
atas keprihatinan gangguan mental yang dialami oleh Comte. Namun romantika ini
tidak berlangsung lama karena Clothilde mengidap penyakit TBC yang kemudian
mengakibatkan Clothilde meninggal. Kehidupan Comte lalu tergoncang, dan dia
bersumpah untuk membaktikan hidupnya untuk mengenang “bidadari”-nya itu.</span></div>
<span style="color: red;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Helibron menandaskan bahwa kehancuran terbesar
terjadi dalam kehidupan Comte pada tahun 1838 dan sejak saat itu ia kehilangan
harapan bahwa setiap orang akan memikirkan secara serius karyanya tentang ilmu
pengetahuan secra umum, dan khususnya sosiologi. Pada saat yang bersamaan ia
mengawali hidup “yang menyehatkan otak”; yaitu, Comte mulai tidak mau membaca
karya orang lain, yang akibatnya ia menjadi kehilangan harapan untuk dapat
berhubungan dengan perkembangan intelektual terkini. Setelah tahun 1838 ia
mulai mengembangkan gagasan anehnya tentang reformasi masyarakat yang
dipaparkanya dalam buku Systeme de Politique Positive.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam buku ini jelaskan mengenai pernyataan
menyeluruh mengenai strategi pelaksanaan praktis pemikirannya mengenai filsafat
positif yang sudah dikemukakannya terlebih dahulu dalam bukunya Course de
Philosophie Positive.</span></div>
<span style="color: red;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Karena dimaksudkan untuk mengenang “bidadari”-nya,
kara Comte dalam “politik positif” itu didasarkan pada gagasan bahwa kekuatan
yang sebenarnya mendorong orang dalam kehidupannya adalah perasaan, bukan
pertumbuhan intelegensi manusia yang mantap. Dia mengusulkan suatu reorganisasi
masyarakat dengan sejumlah tata cara yang dirancang untuk membangkitkan cinta
murni dan egoistis demi “kebesaran kemanusiaan”. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan suatu agama baru – agama Humanitas – yang merupakan sumber –
sumber utama bagi perasaan – perasaan manusia serta mengubahnya dari cinta diri
dan egoisme menjadi altruisme dan cinta tetapi sekaligus tidak akan membenarkan
secra intelektual ajaran – ajaran agama tradisional yang bersifat
supernaturalistik. Comte mulai menghayalkan dirinya sebagai pendeta tinggi
agama baru kemanusiaan; ia percaya pada dunia yang pada akhirnya akan dipimpin
oleh sosiolog-pendeta. (Comte banyak dipengaruhi latar belakang Khatoliknya).
Menarik untuk disimak, ditengah gagasan berani itu, pada akhirnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Comte banyak mendapatkan banyak pengikut di
Prancis, maupun di sejumlah Negara lain. Auguste Comte wafat pada 5 september
1857.</span></div>
<br />
<br />Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-48362679467676911582011-12-19T16:51:00.001+07:002011-12-19T16:59:00.262+07:00Puncak Suralaya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTyV2FHnoAg_DR6mF5iU8NVLZ7jgMTBPwqkS21VQPNUpdf-EOUidLbHWkSXEmhY-aOISinPZYFEWQrcA81hrAEkWlmKEHmUioJPE0MTkOR1TRyx1bJiiXloMavkb30Vg32pIwXrJ1a9hI/s1600/puncak+suralaya+%252876%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTyV2FHnoAg_DR6mF5iU8NVLZ7jgMTBPwqkS21VQPNUpdf-EOUidLbHWkSXEmhY-aOISinPZYFEWQrcA81hrAEkWlmKEHmUioJPE0MTkOR1TRyx1bJiiXloMavkb30Vg32pIwXrJ1a9hI/s320/puncak+suralaya+%252876%2529.JPG" width="240" /></a></div>
<div style="color: red; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRF7_EqFhZ5GZhWZI8tWoZVLJSXylVIpWBGnjcvOQeiyuSBFwvkwzShyphenhyphenUuX8bLs6K35hdI-7rj4qx575xJwPD2FB7JMxaC_8COqRkSwbnrIZUdSje9z62DU4hgw5xrqMwqo9fO7Uh9F5k/s1600/puncak+suralaya+%252860%2529.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><span style="font-size: large;">Jogjakarta merupakan Daerah
Istimewa setingkat propinsi. Biasa disebut Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) yang membawahi Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo
serta Kabupaten Gunung Kidul. <br />
Keistimewaan budaya Jogjakarta sebanding dengan keistimewaan alamnya.
Sangat harmonis. Perpaduan inilah yang menjadikan tempat-tempat
wisatanya mampu bercerita, seolah selalu hidup dari masa-kemasa.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTAT1JO1QIYW-euTI-vf1yAonaOcgLWEI9Tf0M-hMq4Q1mveDENhOX42_WOZKNMXNNlhwv5OfZb8Eaup5xVG70jMW_z_N_FgFWPc6PBSauu_2GFlMr8GyFwEwwVYZg1zo3JE5FksjPkek/s1600/puncak+suralaya+%252855%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRF7_EqFhZ5GZhWZI8tWoZVLJSXylVIpWBGnjcvOQeiyuSBFwvkwzShyphenhyphenUuX8bLs6K35hdI-7rj4qx575xJwPD2FB7JMxaC_8COqRkSwbnrIZUdSje9z62DU4hgw5xrqMwqo9fO7Uh9F5k/s1600/puncak+suralaya+%252860%2529.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTAT1JO1QIYW-euTI-vf1yAonaOcgLWEI9Tf0M-hMq4Q1mveDENhOX42_WOZKNMXNNlhwv5OfZb8Eaup5xVG70jMW_z_N_FgFWPc6PBSauu_2GFlMr8GyFwEwwVYZg1zo3JE5FksjPkek/s1600/puncak+suralaya+%252855%2529.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTAT1JO1QIYW-euTI-vf1yAonaOcgLWEI9Tf0M-hMq4Q1mveDENhOX42_WOZKNMXNNlhwv5OfZb8Eaup5xVG70jMW_z_N_FgFWPc6PBSauu_2GFlMr8GyFwEwwVYZg1zo3JE5FksjPkek/s320/puncak+suralaya+%252855%2529.JPG" style="cursor: move;" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: large;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD2Oelfbj4FMPKvqMTlvHCb4qWqlmp85ufs4D_E_DBFFbk2cQyBp8xC96CsWqWRxSlUotTbhUaHMvwzfpSO_sLLaUrEgL7Bqkw_Bm3lKDhNgpS829pz0yIODf2iUFfL0z6P07mSX9qKAs/s1600/puncak+suralaya+%252878%2529.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD2Oelfbj4FMPKvqMTlvHCb4qWqlmp85ufs4D_E_DBFFbk2cQyBp8xC96CsWqWRxSlUotTbhUaHMvwzfpSO_sLLaUrEgL7Bqkw_Bm3lKDhNgpS829pz0yIODf2iUFfL0z6P07mSX9qKAs/s320/puncak+suralaya+%252878%2529.JPG" width="240" /></a><span style="font-size: large;"><span style="color: red;"> </span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRF7_EqFhZ5GZhWZI8tWoZVLJSXylVIpWBGnjcvOQeiyuSBFwvkwzShyphenhyphenUuX8bLs6K35hdI-7rj4qx575xJwPD2FB7JMxaC_8COqRkSwbnrIZUdSje9z62DU4hgw5xrqMwqo9fO7Uh9F5k/s1600/puncak+suralaya+%252860%2529.JPG" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRF7_EqFhZ5GZhWZI8tWoZVLJSXylVIpWBGnjcvOQeiyuSBFwvkwzShyphenhyphenUuX8bLs6K35hdI-7rj4qx575xJwPD2FB7JMxaC_8COqRkSwbnrIZUdSje9z62DU4hgw5xrqMwqo9fO7Uh9F5k/s320/puncak+suralaya+%252860%2529.JPG" width="240" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: red;">Adalah </span></span><span style="font-size: large;"><span style="color: red;">“SURALAYA”. Sebuah nama purba yang sudah dikenal sejak zaman
pewayangan. Nama yang menunjuk salah satu wilayah Keraton paradewa,
sebuah keraton Kahyangan yang diketuai oleh Bethara Narada. Dewa yang
menjadi tangan kanan dari Raja para-dewa di Kahyangan, Bethara Guru
(orang Jawa biasa menggunakan vocal ‘o’, menjadi Bethoro). Mitos inilah
yang masih hidup turun temurun, menjadi saksi sebuah tempat yang
menjulang tinggi di sebelah selatan Kabupaten Kulonprogo.</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">
</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Suasana mistis memang sulit dilepaskan dari tempat-tempat wisata Jogja.
Begitu juga di Puncak Suralaya yang tinggi ini. Tapi jika kita jujur
pada indera penglihatan kita, memang tempat ini sangatlah indah.
Tanjakan tajam yang mengantarkan kita ke puncak seolah lunas terbayar.</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">
</span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidcfsuhLdOmyvDBLwAC5rElW97W5V72ps79JB4GGvEfLFcW9MPhO4_LGk6VrZ1lVdhEHyH0NA4mqhlMnEVFCIE7Iov4Ts6gE42kOQsmZFeYd5hsV1dUoIDkz0tCQ1-ERxlmEOeQ9z2F-g/s1600/puncak+suralaya+%2528108%2529.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidcfsuhLdOmyvDBLwAC5rElW97W5V72ps79JB4GGvEfLFcW9MPhO4_LGk6VrZ1lVdhEHyH0NA4mqhlMnEVFCIE7Iov4Ts6gE42kOQsmZFeYd5hsV1dUoIDkz0tCQ1-ERxlmEOeQ9z2F-g/s320/puncak+suralaya+%2528108%2529.JPG" width="240" /></a><br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: red;">
Di Suralaya pengunjung dimanjakan dengan pemandangan Kulon Progo, Sleman
serta sebagian Magelang yang begitu kecil terhampar di bawah. Merapi
nampak begitu kokoh menancap di utara didampingi Merbabu yang setia
disisinya. Fasilitas Gardu Pandang Suralaya didukung oleh pembangunan
anak tangga yang mengantarkan pengunjung ke atas. Tidak salah jika
sesekali istirahat menghirup udara sejuk pegunungan disela-sela langkah
menanjak menuju puncak. Udara dingin dan rasa lelah mencapai Gardu
Pandang atas, menjadi pelengkap kepuasan pengunjung untuk menaiki puncak
purba ini. Seolah mata kita ditawari pemandangan ribuan tahun lalu yang
menjadi saksi keabadian Merapi, deretan perbukitan di bawah serta
kedekatan abadi kita dengan langit yang di atas. Suralaya yang purba.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="color: red;"> </span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTAT1JO1QIYW-euTI-vf1yAonaOcgLWEI9Tf0M-hMq4Q1mveDENhOX42_WOZKNMXNNlhwv5OfZb8Eaup5xVG70jMW_z_N_FgFWPc6PBSauu_2GFlMr8GyFwEwwVYZg1zo3JE5FksjPkek/s1600/puncak+suralaya+%252855%2529.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTAT1JO1QIYW-euTI-vf1yAonaOcgLWEI9Tf0M-hMq4Q1mveDENhOX42_WOZKNMXNNlhwv5OfZb8Eaup5xVG70jMW_z_N_FgFWPc6PBSauu_2GFlMr8GyFwEwwVYZg1zo3JE5FksjPkek/s320/puncak+suralaya+%252855%2529.JPG" width="320" /></a><span style="font-size: large;"><span style="color: red;"></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">
</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: red;">
Puncak Suralaya bisa dicapai dengan perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari
Kota Jogja. Jalannya menanjak, sesekali berliku khas pegunungan.
Suralaya termasuk berada di bagian utara Kabupaten Kulonprogo, bisa juga
jika pengunjung berangkat dari Magelang lewat jalur alternative. Jika
dari Jogjakarta, pengunjung bisa memilih jalur arah Kulonprogo, kemudian
mengambil arah ke kanan menuju Tempel di sebelah barat Gamping. Lalu
mencari petunjuk arah Suralaya di perempatan atau pertigaan jalan menuju
kesana. Atau jika kurang yakin, anda bisa bertanya pada penduduk desa
sepanjang jalan yang selalu ramah pada siapapun. Selamat berkunjung.</span></span><span style="color: black;"><span style="font-size: large;"><span style="color: red;"> </span></span></span></div>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-90283815649592012872011-12-05T22:35:00.000+07:002012-12-15T11:48:40.151+07:00Gunung Api Purba Nglanggeran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6gX8qTTLEFN_ARXRB5ssTgI_z68OW92UBa9RBTx6ZX_bkPK5B4G31KmNfmVZCDxSVGC4IRCmon0GnFkDkCB1msiiPEWa4bQDB73_OpEZHOqr4HDM4q0ibdFH1EmgtOZjgxLjIEnXuLV0/s1600/DSC05700.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6gX8qTTLEFN_ARXRB5ssTgI_z68OW92UBa9RBTx6ZX_bkPK5B4G31KmNfmVZCDxSVGC4IRCmon0GnFkDkCB1msiiPEWa4bQDB73_OpEZHOqr4HDM4q0ibdFH1EmgtOZjgxLjIEnXuLV0/s320/DSC05700.JPG" width="240" /></a></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung api purba berumur sekitar 60 juta tahun yang terletak di kawasan Baturagung, bagian utara Kabupaten Gunung Kidul pada ketinggian sekitar 200-700 mdpl. </span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">Teletak di desa Nglanggeran Kecamatan Patuk, tempat wisata ini dapat ditempuh sekitar 15 menit atau sekitar 22 km dari kota Wonosari. </span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><br /></span></span>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">Kawasan ini konon merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan yang secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi. Berdasarkan hasil sejumlah penelitian dan referensi, gunung Nglanggeran adalah gunung berapi purba, yang keberadaanya jauh sebelum terbentuknya Gunung Merapi di Kabupaten Sleman.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcK8YWsAnjuQN01TOPI1sNPfz0aT3p_Ent34KC-kHuT27WxzJ0Y7-JBMDO423G1gZ-Uv7Gkypz2mgApI-xHzqKkaqKkU581IQS3JVNRzE0DMQ5fPtV73rR6uHslXv_vt4k9WJbppMmNzA/s1600/DSC05685.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcK8YWsAnjuQN01TOPI1sNPfz0aT3p_Ent34KC-kHuT27WxzJ0Y7-JBMDO423G1gZ-Uv7Gkypz2mgApI-xHzqKkaqKkU581IQS3JVNRzE0DMQ5fPtV73rR6uHslXv_vt4k9WJbppMmNzA/s320/DSC05685.JPG" width="320" /></a></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><br /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDDUpCwOYon0bteSJ9wk12pmDH3ynNlxI3nOt_92FQVMesEoK4oy0a6Au5YhDCr78qu67cvaElujFkxzYcUM4vtt727lurnuYQCMQU2u8eMxEBhQU_fnlApoOuDNKFKN69BrvPNErZDJ0/s1600/Foto+2447.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDDUpCwOYon0bteSJ9wk12pmDH3ynNlxI3nOt_92FQVMesEoK4oy0a6Au5YhDCr78qu67cvaElujFkxzYcUM4vtt727lurnuYQCMQU2u8eMxEBhQU_fnlApoOuDNKFKN69BrvPNErZDJ0/s320/Foto+2447.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a class="blogg-button" href="http://sosiologika.blogspot.com/" role="button" target="_blank">Lihat blog</a><span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIzxWk0cTDzploRHobZi4cG1u55FbwWlvp-g2ywt86Bx32Rf2RsNR49hEzU60OqpqX7oBRV_RHrWio7Bdcl2S2fHG98Rf9QktCy2zYW8KozIdVRiGJ_oub4DUWgDhkYNZ8OKO6_4_1qTU/s1600/Foto+2448.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIzxWk0cTDzploRHobZi4cG1u55FbwWlvp-g2ywt86Bx32Rf2RsNR49hEzU60OqpqX7oBRV_RHrWio7Bdcl2S2fHG98Rf9QktCy2zYW8KozIdVRiGJ_oub4DUWgDhkYNZ8OKO6_4_1qTU/s320/Foto+2448.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">Nama Nglanggeran berasal dari kata planggaran yang bermakna setiap perilaku jahat pasti ketahuan. Ada pula yang menuturkan, nama bukit berketinggian 700 meter di atas permukaan laut ini dengan kata langgeng artinya desa yang aman dan tentram. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">Selain sebutan tersebut, gunung yang tersusun dari banyak bebatuan ini dikenal dengan nama Gunung Wayang karena terdapat gunung/bebatuan yang menyerupai tokoh pewayangan. Menurut kepercayaan adat jawa Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kyi Ongko Wijaya dan Punakawan. Punakawan dalam tokoh pewayangan tersebut, yakni Semar, Gareng, Petruk, serta Bagong.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">Kepercayaan lain menyebutkan bahwa Gunung Nglanggeran sebagai Gunung Wahyu karena gunung tersebut diyakini sebagai sarana meditasi memperoleh wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa. Air dari gunung Nglanggeran sering diambil abdi dalem dari Kraton Yogyakarta sebagai sarana mohon ketentraman dan keselamatan semua masyarakat DIY. Tak heran, sebagian orang masih mengeramatkan gunung tersebut. Pada malam tahun baru Jawa atau Jumat Kliwon, beberapa orang memilih semedi di puncak gunung ini.</span></span></div>
Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-44210361248492523772011-12-05T22:23:00.000+07:002012-12-15T11:47:42.732+07:00Kalibiru Kulonprogo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: red;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhokhCkjrzYZK2X00dYlYCfA2Q0w9eBw-2niWfoi94lqyEDwr4ElIdeewCmPZOJsusEv_BQw8bfoyplp3cfA8N4eDFLANjA_obvyJF6uFJBIM_PBWYRZNoOQCkwtZWIMoZOazQxK8ZItQo/s1600/Foto+2703.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhokhCkjrzYZK2X00dYlYCfA2Q0w9eBw-2niWfoi94lqyEDwr4ElIdeewCmPZOJsusEv_BQw8bfoyplp3cfA8N4eDFLANjA_obvyJF6uFJBIM_PBWYRZNoOQCkwtZWIMoZOazQxK8ZItQo/s320/Foto+2703.jpg" width="320" /></a></span></div>
<span style="color: red;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: red;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYHh6PiIpRqWKc9mX4kz4hqFCmDk5a4OC1InQLZ0KWzJFZmk3mYBD0GS5Z_BtJ9M1DYcueSas_LmJWoIa5B0lap26B524NxpoBT63hLVi8oUdKErlrp7lWhfZaCtzb8Q7JHBbl2qYXvSc/s1600/Foto+2704.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYHh6PiIpRqWKc9mX4kz4hqFCmDk5a4OC1InQLZ0KWzJFZmk3mYBD0GS5Z_BtJ9M1DYcueSas_LmJWoIa5B0lap26B524NxpoBT63hLVi8oUdKErlrp7lWhfZaCtzb8Q7JHBbl2qYXvSc/s320/Foto+2704.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: 130%;">Wisata Alam Hutan Kemasyarakatan Kalibiru berada di Perbukitan Menoreh Kulonprogo Yogyakarta, pada ketinggian 450 m dpl. Lokasi kawasan wisata ini terletak di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan jarak kurang lebih 40 km, atau hanya berjarak 10 km dari Kota Wates, Ibukota Kabupaten Kulonprogo.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="color: red;"><br /></span>
<span style="color: red;"><span style="font-size: 130%;">Wisata Alam ini dibangun atas inisiatif masyarakat di sekitar hutan Negara yang berkeinginan agar hutan tersebut tetap tumbuh hijau, sejuk, dan lestari. Pengembangan wisata alam ini tidak lepas dari proses panjang upaya masyarakat di sekitar hutan dalam memulihkan keadaan hutan yang dulunya tandus dan gersang.<br />
Pembangunan wisata alam Kalibiru dilakukan sebagai salah satu bentuk pemanfaatan jasa lingkungan atas dasar Izin Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan selama 35 tahun - (terhitung sejak 14 Pebruari 2008) - yang diperoleh kelompok-kelompok pengelola hutan atas kepercayaaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat di sekitar hutan Negara tersebut.</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: red;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO8xsGkTmbrVi33bpqut5A1s_MMaW4vq9EYwLXsZybsJi6SEQ-0BgzwAwcRPDJddMYl098EdFIpWa8Oec5JHTRlsyjrRi9gB8no_-Y6_DMLWDArPQDJZsuiXRtp-QiXa-0xmE67Arl_fc/s1600/Foto+2711.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO8xsGkTmbrVi33bpqut5A1s_MMaW4vq9EYwLXsZybsJi6SEQ-0BgzwAwcRPDJddMYl098EdFIpWa8Oec5JHTRlsyjrRi9gB8no_-Y6_DMLWDArPQDJZsuiXRtp-QiXa-0xmE67Arl_fc/s320/Foto+2711.jpg" width="240" /></a></span></div>
<span style="color: red;"><span style="font-size: 130%;"><br />
Salah satu daya tarik kawasan wisata alam ini adalah bentang alamnya yang asri yang merupakan harmonisasi antara hijaunya hutan dengan hamparan berbukit yang sangat luas dengan pemandangan alamnya yang sangat indah dan mempesona.<br />
Keelokan alam ini semakin menarik ketika terpadukan dengan suasana masyarakat Desa yang ramah, santun, yang masih kental dengan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan, yang masih mempertahankan beraneka ragam seni budaya tradisional, sehingga mampu menimbulkan rasa tenang dan nyaman siapa saja yang berkunjung di kawasan wisata alam ini.</span><span style="font-size: 130%;">Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di Wisata Alam Hutan Kemasyarakatan Kalibiru antara lain:<br />
Outbound Training<br />
Wisata Pedesaan<br />
Wisata Budaya<br />
Wisata Pendidikan<br />
Wisata Keluarga<br />
Wisata Trekking<br />
Wisata Terapi Alam</span></span>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-34611266267514849622011-12-01T18:43:00.000+07:002011-12-05T22:11:18.033+07:00Perubahan Sosial<div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>Definisi Perubahasan Sosial:</b></span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">1. Menurut john Lewis Gillin dan John Philips Gillin, mengatakan bahwa perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, serta karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.</span><br />
<a name='more'></a></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">2. Menurut Samuel koenig, mengatakan bahwa pperubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern dan extern.</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">3. Menurut Selo Soemarjan, mengatakan bahwa sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatau masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Dari pendapat beberapa ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada unsur unsur sosial kehidupan masyarakat, misalnya perubahan pada proses interaksi sosial, struktur sosial, lapisan sosial, nilai, norma atau kontrol sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>Teori-teori Perubahan Sosial</b></span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Para ahli filsafar, sejarah, ekonomi, dan sosiologi telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan idup manusia.</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnyaperubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. kemudian, ada pula yang berpendapat bawa perubahan-perubahan sosial bersifat periodik dan non periodik. pendapat-pendapat tersebut umumnya menyatkan bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian-kejadian.</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Pitirim A.Sorokin bependapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasial baik. Dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan sosial tersebut. akan tetapi, perubahan-perubahan tertap ada dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat diperoleh suatu generalisasi.</span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebakan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan ppada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya (William F. Ogburn menekankan pada kondisi teknologis). Sebaliknya ada pula yang mengatakan bahwa semua kondisi tersebut sama pentingya, satu atau semua akan menelorkan perubahan-perubahan sosial.</span></div>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-79768032811475712762011-12-01T18:16:00.000+07:002011-12-05T22:12:08.378+07:00INTERNET : Mendorong Perubahan Sosial atau Autis Sosial<div style="color: blue; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Protes massal politik di seluruh Mesir memaksa pemerintah mematikan media sosial yang digunakan warga untuk menggalang unjukrasa. Internet bisa menggiring perubahan sosial.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: large;"><br />
<br />
Sosiolog Universitas Indonesia M Iqbal Djajadi menyatakan, pengaruh media sosial sangatlah besar. Beberapa kasus seperti yang terakhir di Mesir, peran media sosial melalui internet dan jejaring sosial sangat besar. Biasanya massa menggunakan Facebook, Twitter, SMS, BBM, dll. <br />
<br />
Dalam konteks ilmu sosial, orang sering kali membicarakan demokrasi dalam pengertian yang sebenarnya. “Sementara yang kita bicarakan (media sosial) adalah tentang masyarakat di masa akan datang”. <br />
<br />
Sejumlah sosiolog meramalkan kemungkinan adanya masyarakat modern yang kini bergerak ke arah yang jauh lebih demokratis. Topik bahasan akan berubah menjadi demokrasi elektronik. <br />
<br />
Sejak dulu hingga kini, orang membicarakan demokrasi seolah-olah hal itu merupakan sesuatu hal yang ada di atas kertas. “Bahwa suara mayoritas merupakan Tuhan,” ungkapan itu untuk menggambarkan betapa hebatnya mayoritas. <br />
<br />
Namun, hal itu hanya merupakan permainan kata-kata yang sifatnya nominal. “Kita sedang bergerak ke arah realisasi bagaimana suara mayoritas itu sebenarnya”. <br />
<br />
Hal itu dikarenakan suara mayoritas yang disebut-sebut sebagai suara Tuhan itu pada kenyataannya merupakan silent majority, mayoritas yang bisu dan tidak bisa dijangkau serta tidak bisa ditebak seperti apa persis maunya. <br />
<br />
Ia mencontohkan, saat pemilihan suara, SBY mendapat suara mayoritas hanya dalam satu putaran yang besarnya sekitar 60%. Namun kini, jika orang membicarakan apakah SBY masih mempunyai dasar kuat untuk memerintah dengan dasar suara mayoritas itu. “Saya kira ini sangat menarik untuk mengatakan, ini adalah tantangan yang sangat luar biasa”. <br />
<br />
Ia juga memaparkan, kemungkinan akan terjadi demokrasi elektronik, kapitalisme elektronik serta bagaimana suara-suara bisu atas nama mayoritas itu kini tak lagi bisu. “Mereka bisa bersuara”. <br />
<br />
Untuk itu, Iqbal mengakui memang ada beberapa kendala, seperti di pedalaman di mana fasilitas internet sudah tersedia, namun hanya digunakan untuk kepentingan akses situs-situs bersifat rekreatif atau hiburan. <br />
<br />
“Perlahan tapi pasti mereka akan menggunakannya untuk menyuarakan aspirasi,” ujarnya. Mereka yang tak diterima kerja, mereka yang didiskriminasi dalam kehidupan, mereka yang tidak puas dengan kepemimpinan bukan hanya presiden, gubernur, walikota dan bupati tapi ketua RT, RW dan lurah pun akan menggunakannya untuk bersuara. <br />
<br />
“Ini luar biasa,” tandasnya. Namun dibalik itu, Iqbal mengkhawatirkan kemungkinan munculnya isolasi sosial, seperti suatu keluarga yang sedang berkumpul makan di suatu restoran tapi mereka asik dengan BlackBerry-nya masing-masing. <br />
<br />
Mereka hanya berkomunikasi untuk sesuatu yang jauh tapi tidak berkomunikasi untuk yang dekat. “Saya tak tahu persis apa yang terjadi namun yang mungkin adalah munculnya orang autis terhadap sosial”. </span> </div>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-35742034294282664642011-12-01T13:35:00.000+07:002011-12-05T22:13:11.662+07:00Kisah Perjalanan Di desa Panglipuran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwEG7UvKYMJXkuv-A0wX3WmVLYKNhOSjcRTDaJVt2Apftfl0VFRdBgsxSOufea40Qt79b5gpLa0B4OFkOXYsJ-ESXXPJ076IAJKvLy9LqaOBd80y_sKNPurrUW-hPHUVHk4Xp3IUNiTQQ/s1600/DSC04126.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwEG7UvKYMJXkuv-A0wX3WmVLYKNhOSjcRTDaJVt2Apftfl0VFRdBgsxSOufea40Qt79b5gpLa0B4OFkOXYsJ-ESXXPJ076IAJKvLy9LqaOBd80y_sKNPurrUW-hPHUVHk4Xp3IUNiTQQ/s320/DSC04126.JPG" width="213" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-size: large;">Disaat saya melakukan sebuah perjalanan dimana pada saat itu saya mendapatkan tugas dari kampus, untuk mengadakan suatu KKL atau bisa disebut Kuliah kerja Leyeh-leyeh eh salah Kuliah Kerja Lapangan. Di dalam KKL</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: red; font-size: large;"> tersebut saya tertarik pada suatu tempat Di Bali yang terdapat sebuah desa yang indah nan asri, di desa tersebut tidak diperbolehkan kendaraan apapun lewat termasuk sepeda genjot sekalipun. Jadi, jika kita ingin mengelilingi desa tersebut kita hanya diperbolehkan berjalan kaki untuk sampai di rumah-rumah penduduk yang ada di desa tersebut. Bagi penduduk yang memiliki kendaraan apapun telah disediakan tempat tersendiri agar tidak menganggu penduduk yang lainnya. Sungguh saya terkagum melihat tatanan kehidupan di desa tersebut yang sangat bagus.</span><span style="font-size: large;"><br />
</span><span style="color: red; font-size: large;">Rumah-rumah penduduk yang ada disana sudah tersusun secara rapi berdasarkan kepemilikan kelurga, masing-masing keluarga telah disediakan tanah untuk tinggal. Dan disetiap rumah pasti terdapat pintu untuk menuju ke halaman tetangganya. Sungguh menakjubkan kehidupan yang terjadi di desa tersebut. Bahkan penduduk yang ada di desa tersebut menyabut saya dan teman-teman dengan keramahan yang khas dari desa tersebut. Bagi Sobat-sobat bloger yang mau pergi ke bali disarankan untuk mengunjungi desa tersebut untuk menambah sedikit wawasan untuk pengetahuan.</span></div>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2850711622077247601.post-19837293587005866252011-12-01T13:19:00.000+07:002011-12-05T22:12:39.420+07:00Mengintip Kehidupan Maysarakat Di Sekitar Kita<div style="color: lime; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh40jjELb6WCGq657Pp5ezC3Qay4zbWWONgdPVVmvfg1SZrcQyX53lutVAM3YQaO0UkGcr71XdkHhLw7hvOWMSb14K6pqfYIT_Qd4mKzLTFoLRoRFE1ra99fUX88a7K-Q7qLXRtRR5qY6s/s1600/hellrideINSIDE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh40jjELb6WCGq657Pp5ezC3Qay4zbWWONgdPVVmvfg1SZrcQyX53lutVAM3YQaO0UkGcr71XdkHhLw7hvOWMSb14K6pqfYIT_Qd4mKzLTFoLRoRFE1ra99fUX88a7K-Q7qLXRtRR5qY6s/s320/hellrideINSIDE.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><b><span style="font-family: Century Gothic;"><span style="font-size: medium;">Pernahkah suatu ketika anda sedang asyik berkendara di jalan umum dengan santainya dan berharap perjalanan itu lancar tanpa hambatan, namun ketenangan itu tiba-tiba sirna seraya terdengar bunyi-bunyian klakson yang bersahut-sahutan antara motor satu dan lainnya tepat berada di jalur berlawanan kendaraan anda?<br />
<br />
Setelah diamati, iring-iringan kendaraan itu bukanlah suatu perkumpulan klub motor yang ingin mencari sensasi dan bukan pula sebuah pawai kendaraan hias yang mencoba menampilkan keterampilannya. Ternyata keramaian itu tidak lain adalah sebuah iring-iringan mobil jenazah yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi penguburan.</span></span></b></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><b><span style="font-family: Century Gothic;"><span style="font-size: medium;"><br />
<br />
Yang mengherankan dari aksi mereka tersebut ialah cara-cara yang dapat diartikan sebagai kegiatan diluar penalaran sehingga dapat merugikan orang lain. Mengapa? sebab selain membunyikan klakson secara terus-menerus selama perjalanan yang otomatis menyebabkan polusi suara yang siapapun tak menginginkan kebisingan pada saat berkendara maupun rumah-rumah warga yang berada di sekitarnya, juga kegiatan ini secara tidak langsung memaksa agar pengendara lain dari arah berlawanan untuk segera mengemudikan kendaraannya ke pinggir jalan dan stop untuk mematikan mesin. Dan tidak jarang kegiatan ini bertindak negatif seperti menabrak siapapun yang tetap menghalangi jalur 1 badan jalan yang mereka lalui, berteriak memaki dalam penyampaian maksud, dan termasuk juga menghentikan aktivitas perempatan jalan dengan memblokir disetiap jalur lain untuk kenyamanan perjalanan pribadi mereka.<br />
<br />
“Bagusnya ini disebut apa ya? citra budaya atau toleransi umat beragama?”<br />
<br />
Disini saya tidak menyalahkan siapapun yang pernah melakukannya, karena jujur saya sendiri pernah ikut dalam kegiatan ini, tetapi bedanya yang saya lakukan sedikitpun tidak mengganggu dalam tanda kutip seperti yang saya sebutkan pada alinea 3. Ini sering terjadi di kota saya, dan tak menutup kemungkinan terjadi juga pada kota-kota lainnya. Kembali pada pertanyaan tadi, dimana peristiwa ini pun jarang menjadi bahan diskusi yang mungkin berguna demi menjaga citra daerah yang bakal mungkin rusak oleh kegiatan yang awalnya kita anggap baik namun prosesnya tak dapat diterima oleh akal sehat.<br />
<br />
Kira-kira apa ya alternatifnya? sebab bila terus-menerus ada yang seperti ini, bukan tidak mungkin anak cucu kita di masa berikutnya bakal menganggapnya sebagai sebuah budaya yang “harus” untuk dilakukan, karena yang mereka saksikan adalah perilaku terapan yang ada pada saat itu.</span></span></b></span></div>Angga Adytya Phttp://www.blogger.com/profile/16415773303736479316noreply@blogger.com0